EKONOMI RAKYAT DAN PENDIDIKAN ILMU EKONOMI”

> Maret 2004
Tantangan Ilmu Ekonomi dalam Menanggulangi Kemiskinan

Oleh: Mubyarto
— Pada kunjungan 5 hari di Bangladesh, ada seorang rekan menerima SMS dari Indonesia “Masya Allah, mencari apa di Bangladesh, apakah tidak ada negara lain yang dapat dikunjungi sebagai tempat belajar selain Bangladesh yang sudah jelas merupakan International Basketplace?” Istilah International Basketplace ini dikenalkan Robet McNamara, ketika itu Presiden Bank Dunia, untuk menggambarkan contoh kemiskinan yang sangat parah. Memang benar kebanyakan orang merasa hanya dapat belajar dari masyarakat/bangsa yang sudah lebih maju, dan lebih kaya dari kita, dan bagaimana kita dapat belajar untuk menuju ke sana…
> Agustus 2003
Perjuangan Pemikiran Ekonomi (Tanggapan Terhadap Prof Mubyarto)

Oleh: Bayu Krisnamurthi
— Meskipun bukan jebolan “department of economics”, ada dua hal yang langsung terlintas dalam pemikiran ketika membaca tulisan Prof Mubyarto (Kompas, Jumat 11 Juli 2003). Pertama, pengalaman memberi kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi pada Pascasarjana IPB; dan kedua, apa yang disebut sebagai Millenium Development Goal (MDG) dan Human Development Report 2003 yang diulas panjang lebar oleh Kompas, 10 – 11 Juli 2003.
> Juli 2003
Teori Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi dalam Ekonomi Pancasila

Oleh: Mubyarto
— Pendapatan nasional menurut Nabi Paul Samuelson naik dan turun karena perubahan investasi yang pada gilirannya tergantung pada perubahan teknologi, penurunan tingkat bunga, pertumbuhan penduduk, dan faktor-faktor dinamis lainnya. Apa yang salah dalam “model” ini jika diterapkan dalam ekonomi Indonesia atau Perekonomian Pancasila?.
> Juli 2003
Kendala Sosialisasi Konsep Ekonomi Pancasila: Beberapa Catatan untuk Pengemban Ekonomi Pancasila

Oleh: Dumairy
— Menjelang abad ke-21 kalangan ekonom, serta orang-orang yang mengikuti perkembangan ilmu ekonomi, dikejutkan oleh pernyataan Paul Ormerod bahwa ilmu ekonomi sudah mati! Ilmu ekonomi yang sudah mati, sebagaimana dimaksudkan oleh Ormerod, tak lain adalah ilmu ekonomi yang ada dan dikenal selama ini, yang lazim berjuluk ilmu ekonomi “konvensional”. Ilmu ekonomi yang diajarkan di sekolah-sekolah ekonomi (sekolah menengah maupun perguruan tinggi) pada umumnya.
> Juli 2003
Paradigma Kesejahteraan Rakyat dalam Ekonomi Pancasila

Oleh: Mubyarto
— Ada tiga istilah berbeda yang dalam praktek digunakan secara bergantian dan sering dianggap sama arti yaitu Kesejahteraan Sosial (judul bab XIV UUD 1945), Kemakmuran Rakyat (ayat 3 pasal 33 UUD 1945 dan penjelasannya), dan Kesejahteraan Rakyat (nama sebuah Kementerian Koordinator). Kebanyakan kita tidak berminat secara serius membahas secara ilmiah perbedaan ke tiga istilah tersebut.
> Februari 2003
Kompetensi dan Integritas Sarjana Ekonomi

Oleh: Sri-Edi Swasono
— Kemandirian telah menjadi tuntutan politis bagi Indonesia Merdeka. Kemandirian adalah bagian integral dari makna merdeka itu sendiri. Tidak ada kemerdekan yang genuine tanpa kemandirian. Apabila kemerdekaan memiliki suatu makna, adalah karena kemandirian memberikan martabat bagi bangsa yang memangku kemerdekaan itu. Martabat bangsa merdeka adalah posisinya yang tidak tergantung pada bangsa lain, tidak berada dalam protektorat, tidak tersubordinasi. Kemandirian adalah martabat yang diraih sebagai hasil perjuangan berat menuntut onafhankelijkheid dari ketertaklukan, dari humiliasi dan dehumanisasi, baik sosial-politik maupun sosial-kultural. Mencapai kemandirian menjadi penegakan misi suci yang kodrati sifatnya.
> Januari 2003
Pelaksanaan Sistem Ekonomi Pancasila di Tengah Praktek Liberalisasi Ekonomi di Indonesia

Oleh: Mubyarto
— Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan yang dijiwai semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang kesemuanya bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
> Januari 2003
Menimbang Sejarah dalam Ekonomi Indonesia

Oleh: Heri Kristanto
— Kurang lebih 3,5 abad bangsa Indonesia dalam masa penjajahan dari mulai bangsa Portugis, Belanda ataupun Jepang. Sejarah penjajahan banyak memberikan pengaruh yang fundamental dalam tatanan struktur sosial, ekonomi, budaya dan politik.
> Oktober 2002
Perpolitikan untuk Mendukung Ekonomi Alternatif?

Oleh: Mochtar Mas\’oed
— “….. the discipline (of economics) become progressively more narrow at precisely the moment when the problems demanded broader, more political, and social insights ….” Kutipan di atas tersebut adalah keluhan seorang ilmuwan ekonomi senior yang jengkel terhadap kecenderungan “myopic” dalam disiplin ilmunya. Yaitu, ketika masyarakat sedang memerlukan jawaban yang melibatkan berbagai dimensi kehidupan, ilmuwan ekonomi datang dengan resep ekonomis-teknis.
> Oktober 2002
Kecenderungan Proses Pembaruan Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Oleh: Bayu Krisnamurthi
— Jika kita yakin bahwa kebenaran dan kebaikan itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Benar dan Maha Baik, maka kita juga tentu yakin bahwa proses mencari kebenaran dan kebaikan itu pada akhirnya akan menang menghadapi segala rintangan dan kendala yang menghalangi jalur perjalanannya. Dan jika kita percaya akan hal tersebut maka sebenarnya arus proses mencari kebenaran dan kebaikan itulah sesungguhnya hakekat realita kehidupan.
> Oktober 2002
Alternatif Pembangunan Untuk Indonesia: Catatan dari Seminar “Pembangunan Alternatif di Indonesia”

Oleh: Sajogyo
— Di kampus Universitas Gadjah Mada, tanggal 12 Agustus 2002 lalu ada suatu seminar, (ISEI, Yogyakarta) dimana suatu panel pembicara membahas isi satu buku baru yang hari itu diluncurkan (“A Development Alternative for Indonesia”, oleh Mubyarto dan D.W. Bromley, GU Press, 2002, 52 hal.). Hasil diskusi seminar itu pasti akan diterbitkan oleh ISEI-Yogyakarta (seminar).
> September 2002
Perlunya Reorientasi Sosiologi di Indonesia

Oleh: Sediono MP Tjondronegoro
— Apabila Sosiologi dipahami sebagai ilmu sosial yang paling komprehensif dan dapat menarik generalisasi paling luas, karena mempelajari dan menemukan hubungan antar-pelaku sosial yang berkelompok, maka Sosiologi dapat seakan-akan memayungi ilmu-ilmu sosial lain. Dalam ranah ilmu Ekonomi telah dikembangkan falsafah dasar mengenai penguasaan, pemanfaatan/ eksploatasi dengan tujuan produksi dan konsumsi sumberdaya, baik alam maupun manusia, menurut prinsip kegunaan (utilitarianisme).
> April 2002
Sistem Ekonomi Indonesia

Oleh: Sri-Edi Swasono
— Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.
> April 2002
Etika, Agama, dam Sistem Ekonomi

Oleh: Mubyarto
— Jika ilmu ekonomi modern cenderung memisahkan ajaran efisiensi dari ajaran etika yaitu ajaran benar-salah, atau ajaran adil-tidak adil, maka ekonomika etik (ethical economics) memaksakan penyatuan keduanya sebagaimana diteliti mendalam oleh Max Weber.
> April 2002
Etika Bisnis Pancasila

Oleh: Mubyarto
— Jika ada pendapat bahwa (ilmu) ekonomi tidak mengajarkan keserakahan sedangkan (ilmu atau praktek) bisnis memang serakah, maka memang yang relevan adalah etika bisnis bukan etika ekonomi atau ekonomi moral. Namun jelas Adam Smith mengajarkan adanya homo ekonomikus atau homo socius atau homo religiousus.
> April 2002
Kekeliruan Pengajaran Ilmu Ekonomi di Indonesia

Oleh: Mubyarto
— Jika di sejumlah negara Barat yang maju perekonomiannya pakar-pakar ekonomi sudah lama mempertanyakan realisme dan relevansi ilmu ekonomi bagi pembangunan suatu masyarakat/ bangsa, di Indonesia yang baru memiliki Doktor Ekonomi pertama tahun 1943, masalah ini sangat sedikit dipersoalkan. Dosen-dosen/pengajar ilmu ekonomi di perguruan-perguruan tinggi tak banyak yang membaca buku-buku yang bersifat kritis tentang ini.
> April 2002
Sosialisme Pancasila

Oleh: Mubyarto
— Sejak reformasi mulai akhir 1997 makin banyak diantara kita enggan menyebut Pancasila meskipun lambang Garuda Bhinneka Tunggal Ika masih terpampang megah di tempat-tempat resmi. Sebelum itu yang lebih dulu kita hindari ”secara diam-diam” adalah kata-kata sosialisme yang meskipun tidak kita tolak secara terang-terangan tetapi ”dirasakan” tidak wajar lagi sejak rontoknya tembok Berlin 1989 dan bubarnya Uni Soviet 1991, yang menunjukkan kemenangan paham kapitalisme atas sosialisme.
> Maret 2002
Penerapan Ajaran Ekonomi Islam di Indonesia

Oleh: Mubyarto
— Sejak terbitnya buku Max Weber “The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism” (1904-5) orang yakin adanya hubungan erat antara (ajaran-ajaran) agama dan etika kerja, atau antara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi. Weber memang mulai dengan analis ajaran agama Protestan (dan Katolik), meskipun menjelang akhir hayatnya dibahas pula agama Cina (1915, Taoisme dan Confucianisme), India ( 1916 Hindu dan Budha), dan Yudaisme(1917).

Tinggalkan komentar